Selamat Datang Di Blog Azman204, Silakan Tinggalkan Comment Di kolom Komentar, dan Jangan Lupa Klik SUBSCRIBE, untuk mendapatkan Artikel TerUpdate
*** Terima Jasa Penyusunan Dokumen Penawaran & Penyusunan Company Profile Kontraktor Jasa Konstruksi ***

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN ASPAL ATAU HOTMIX

Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis

Berikut ini azman204 sajikan sedikit referensi buat rekan-rekan kontraktor pelaksana  agar mempermudah untuk penyiapan penyusunan Dokumen Penawaran maupun Penyusunan RMPK.

METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN ASPAL ATAU HOTMIX

  1. Mobilisasi

           PROGRAM MOBILISASI

  • Dalam waktu 7 hari setelah Penandatangan Kontrak, Kontraktor harus melaksanakan Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri Pemilik, Direksi Pekerjaan, Wakil Direksi Pekerjaan (bila ada) dan Kontraktor untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam proyek ini.
  • Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang disyaratkan dalam Pasal 1.2.1.(1) dan harus mencakup informasi tambahan berikut :
  1. Lokasi base camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah detil di lapangan yang menunjukkan lokasi kantor Kontraktor, bengkel, gudang, mesin pemecah batu dan instalasi pencampur aspal, serta laboratorium bilamana fasilitas tersebut termasuk dalam cakupan Kontrak.

  2.  Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran, bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan.

  3.  Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam Pena-waran harus memperoleh persetujuan dari Direski Pekerjaan.

  1. Suatu daftar detil yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan agar aman dilewati alat-alat berat, usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal tanggal mulai dan tanggal selesai untuk perkuatan setiap struktur.
  2. Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan untuk menyatakan persentase kemajuan mobilisasi.

     Pembuatan Barak Kerja

Barak Kerja dibuat pada tempat strategis dilokasi area kerja yang dapat dengan mudah ditempuh oleh pekerja. Sedangkan untuk gudang akan dibuat berdekatan tempatnya dengan Barak tersebut dengan ukuran yang cukup untuk menyimpan bahan material yang di tumpuk digudang sebelum dipergunakan, Barak kerja dan gudang terbuat dari dinding papan dan atap seng dan lantai beton cor sesuai luas bangunan tersebut serta dilengkapi juga dengan cahaya penerangan.

Pengukuran dan Asbuilt Drawing.

Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kami melakukan pengukuran terlebih dahulu, untuk pelaksanaan pekerjaan pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Direksi yang akan menunjukkan titik referensi. Patok-patok sementara yang kami pasang dibuat dari kayu, dipasang pada setiap jarak antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurut pertimbangan teknis oleh Direksi. Patok-patok ini dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mudah goyang atau hilang dan patok ini dipakai sebagai titik uitzet, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasil pengukuran. Agar mudah terlihat patok tersebut dicat berwarna merah. Kami menjaga titik uitzet ini sebagai titik bantu di dalam pelaksanaan pekerjaan baik oleh Direksi..

Pengukuran Mutual Chek 0-100 yang akan menghasilkan :

  • Data ukur
  • Gambar situasi
  • Gambar profil memanjang dan melintang
  • Contruction Drawing (CD)

Membuat gambar pelaksanaan mulai dari awal pelaksanaan hingga sampai akhir pelaksanaan Mc.0 – Mc.100 Setiap hasil pengukuran baik yang data ukur dan gambar harus diketahui dan diparaf dan ditanda tangani oleh Pihak kami, Direksi dan Konsultan. Data dan gambar yang disajikan harus dibuat pada kertas reproduksi yang berkwalitas baik, sehingga hasilnya dapat dibaca dengan jelas dan dijilid rapi. Kami akan menyerahkan gambar-gambar Contruction Drawing (CD) dari pengukuran Mc.0.

Papan Nama Proyek.

Papan nama proyek dibuat dari papan dengan ukuran yang ditentukan. Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Pada papan nama proyek memuat tulisan antara lain :

  • Nama proyek/jenis pekerjaan
  • Pemilik proyek
  • Lokasi proyek
  • Jumlah biaya proyek
  • Sumber dana
  • Masa pelaksanaan, dan
  • Nama pelaksana

Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan untuk lajur lalu lintas seperti menjaga keadaan jalan supaya tidak kotor oleh muat/angkut material yang dibawa kelokasi pekerjaan, sehingga tidak meganggu bagi pengguna jalan. Pekerjaan ini dilakukan selama proses penggangkutan material yang membuat jalan menjadi tidak nyaman oleh pengguna, sehingga harus segera dibersihkan.

Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

Item pekerjaan ini digunakan untuk penggalian saluran air pemasangan pasangan batu mortal.

Penggalian akan dilakukan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan dalam gambar. Hasil galian yang tidak bisa digunakan, akan dibuang ketempat tertentu. Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng sementara galian akan dibuat stabil dan mampu menahan pekerjaan, struktur dan mesin yang lalu lalang disekitarnya dengan membuat penyokong dan pengaku yang memadai.

Peralatan yang digunakan adalah :

  • Excavator
  • Dump Truck
  • Alat Bantu

Saluran berbentuk U Tipe DS 1

Item pekerjaan ini digunakan untuk pembuatan selokan atau saluran air degan Saluran berbentuk U Tipe DS 1.

Tumit (cut off wall) dan struktur lainnya yang dibuat dalam galian parit dimana terdapat kestabilan akibat daya lekat tanah atau akibat disediakannya cetakan, harus dilaksanakan dengan mengisi galian atau cetakan dari dengan saluran pracetak yang sudah tersedia. ukuran maksimum sambungan saluran 1 cm dan harus dibungkus dengan adukan semen yang rata dengan permukaan dalam saluran . Adukan berikutnya harus segera ditambahkan lagi sampai ke bagian puncak sehingga memperoleh permukaan atas yang rata.

Material yang digunakan adalah saluran pracetak yang berbentuk U yang sudah di pesan terdekat yang disetujui direksi lapangan.

Peralatan yang digunakan adalah :

  • Concrete Mixer
  • Alat Bantu

Galian Biasa

  • Galian akan dilakukan pada bagian untuk pondasi / abutment jembatan, tembok beton penahan tanah dan struktur pemikul beban lainnya.
  • Penggalian akan dilakukan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan dalam gambar. Hasil galian yang tidak bisa digunakan, akan dibuang ketempat tertentu.
  • Seluruh galian akan dilindungi dari air, dengan menyiapkan sejumlah peralatan pompa dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk pengeringan, pengalihan saluran air dan pembuatan drainase sementara.
  • Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng sementara galian akan dibuat stabil dan mampu menahan pekerjaan, struktur dan mesin yang lalu lalang disekitarnya dengan membuat penyokong dan pengaku yang memadai.
  • Lubang galian yang telah selesai dilakukan dengan alat berat, akan dilakukan perapihan dengan tenaga manusia untuk persiapan pekerjaan selanjutnya. Semua galian akan diberi rambu peringatan dan penghalang yang cukup untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
  • Pekerjaan tebas tebang dilakukan pada lokasi pekerjaan yang banyak ditumbuhi pepohonan dengan diameter 30 cm, yang bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan tersebut dipotong-potong dan kemudian ditumpuk pada suatu lokasi / tempat dengan syarat tidak mengganggu lingkungan atau dibuang ke lokasi lainnya sesuai dengan persetujuan Direksi.
  • Pekerjaan cabut tunggul dilaksanakan pada lokasi dimana akan dibangun suatu bangunan tanggul yang banyak terdapat pepohonan, apabila tidak dilaksanakan pekerjaan cabut tunggul dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan syarat tidak merusak lingkungan atau dibuang ke lokasi lainnya atas persetujuan dari Direksi.

 

Timbunan Biasa dari galian

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan; Motor Grader sebagai alat hampar, Vibro Roller sebagai pemadat dan Dump Truck sebagai transport material.

Urutan pelaksanaan :

  1. Sebelum pekerjaan dimulai, terlebih dahulu mempersiapkan gambar design dari data-data awal yang diambil pada saat joint survey dan gambar design lokasi ini diajukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan terlebih dahulu yaitu dengan gambar penampang melintang yang menunjukkan elevasi permukaan tiap titik.
  2. Setelah gambar design penampang melintang disetujui, kemudian dilaksanakan pemasangan patok-patok elevasi (bowplang).
  3. Sebelum material didatangkan dari quarry yang telah disepakati bersama-sama dengan Direksi, diadakan pengujian sample material selected terlebih dahulu. Dan setelah pengujian material telah disetujui oleh Direksi dan kemudian dituangkan ke dalam report hasil investigasi dan menjadi pegangan untuk pelaksanaan pengiriman material untuk pekerjaan.
  4. Setelah itu, material dari quarry dikirim ke lokasi dengan memakai dump truk, dan pada lokasi telah tersedia peralatan penghamparan dan pemadatan serta water tank untuk menjaga pada saat penghamparan material tetap dalam kadar air yang telah disepakati bersama dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
  5. Material dihampar dengan Motor Grader secara per layer dengan tebal hampar maksimum 20 cm dan kemudian diikuti dengan pemadatan oleh Vibro Roller yang juga telah disepakati jumlah lintasan pemadatan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Kemudian, apabila penghamparan dilaksanakan pada saat terik matahari yang mengakibatkan material menjadi kering dan terburai oleh hembusan angina maka segera dilakukan penyiraman air dengan water tank.
  6. Kemudian setelah penghamparan telah tercapai 200 m’ maka dilakukan test kepadatan dengan menggunakan alat Sandcone.
  7. Jika hasil test sudah sesuai lanjutkan pekerjaan lain.

Peralatan yang digunakan :

  • Motor Grader = 1 Unit
  • Vibro Roller =   1 Unit
  • Dump Truck =  3 Unit
  • Water Tan =   1  Unit

Timbunan pilihan.

lokasi pekerjaan ini sepanjang jalan yang akan dilakukan perbaikan exsisting jalan dengan menggunakan materil timbunan pilihan. urutan kerja sebagai berikut :

  1. Dump Truck membawa material dari Quari dan menumpukkan atau menempatkan material tersebut dilokasi jalan yang akan dilakukan penimbunan. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, permukana jalan yang akan ditimbun harus sudah sesuai dengan spesifikasi atau ketentuan yang sudah ada.
  2. Selanjutnya Motor Grader Meratakan Material yang sudah ada yang ditumpuk oleh Dump truck dengan ketebalan dan kemiringan yang sesuian dengan gambar.
  3. Kemudian Vibro Roller melakukan pemadatan untuk permukaan yang sudah diratakan oleh Motor Grader , sambil permukaan jalan disiran air dengan menggunakan Water tanker untuk menjaga kelembapan material dan untuk mencapai kapadatan yang optimal. Dalam pelaksanaan pemadatan dilakukan dengan ketebaalan perlayer sesuai dengan spesifikasi.
  1. 12. Penyiapan Badan Jalan

Setelah Pengukuran selesai dikerjakan kemudian dilakukan pekerjaan penyiapan badan jalan, demi mendapakan lebar badan jalan sesuai dengan gambar rencana, penyiapan badan jalan ini dilakukan menggunakan alat berat Motor Grader demi mencapai elevasi yang ditentukan.

 

Pekerjaan Agregat Kelas A Badan Jalan

LAPIS PONDASI AGGREGAT KLAS A

Pekerjaan Agregat Kelas A dikerjakan setelah pekerjaan Agregat Kelas B selesai dikerjakan. untuk Badan Jalan tebal = 15 cm adalah meliputi penghamparan dan pemadatan agregat base pada badan jalan sepanjang link pekerjaan.

Urutan pelaksanaan :

  1. Sebelum pekerjana dimulai, terlebih dahulu mempersiapkan gambar design dari data-data awal yang diambil pada saat survey dan gambar design lokasi in diajukan dan disetujui direksi pekerjaan terlebih dahulu yaitu dengan gambar penampang melintang yang menunjukkan elevasi permukaan tiap titik.
  2. Setelah gambar penampang melintang disetujui, kemudian dilaksanakan pemasangan patok-patok elevasi.
  3. disamping persiapan dilokasi pekerjaan, persiapan materila dipersiapkan dengan dimulai dari pengajuan pembuatan JMD dari balai pengujian dan pengendalian dinas dengan mengirim rencana agregat hasil pengolahan Stone Cruiser yang ada di base camp.
  4. Kemudian dari hasil JMD yang telah disetujui oleh balai pengujian dilanjutkan dengan pembuatan JMF dilaboraturium, setelah diperoleh hasil komposisi dari agregat campuran dari material, dilaksanakan trial mix dan kemudian hasil dari trial mix diuji dengan mengacu kepada JMD. setelah selesai semua hasil dibuat report dan ditandatangani bersama-sama, kemudian dilakukan pengolahan materila untuk pengiriman kelokasi pekerjaan.
  5. Material yang telah diolah dibase camp kemudian dikirim kelokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck yang telah disediakan.
  6. Stelah material sampai dilokasi, dilanjutkan penghamparan dengan menggunakan motor grader yang dihampar secara layer perlayer dengan tebal hamparan maximum 15 cm. kemudian hasil hamparan dipadatkan langsung dengan mengggunakan alat pemadat Vibro Roller dengan jumlah lintasan yang telah disepakati dan dilanjutkan dengan menggunakan alat pemadat PTR agar diperoleh hasil hamparan yang butirannya tidak lepas. pada saat proses pemadatan ini diikuti penyiraman dengan menggunakan Water Tank. Pemadatan berlangsung sampai dengan elevasi dan panjang hamparan yang telah ditentukan oleh direksi pekerjaan.
  7. Setelah pencapaian sesuai dengan elevasi pada gambar design, pengecekan elevasi yang dilaksanakan bersama, setelah hasil pengecekan elevasi dilanjutkan dengan melakukan pengujian kepadatan Base kelas B lapis pertama sampai dipadatkan dengan CBR minimal 60%. dan setiap jarak 100m, pengujian CBR dilakukan sampai panjang yang diinginkan selesai.
  8. Setelah Pengujian Hasil Pekerjaan selesai dan sesuai dengan spesifikasi maka dibuat report dan kemudian ditandatangani bersama kemudian progres pekerjaan dapat diprestasikan.

Peralatan yang digunakan :

  • Motor Grader
  • Vobro Roller
  • Dump Truck
  • Water Tanker

 

  1. 1 . Perkerasan Aspal terdiri dari :
  1. Lapis Resap Pengikat Aspal cair.

Pekerjaan ini digunakan sebagai Lapis Perekat antara Lapis Agregat Klas A dengan konstruksi diatasnya, sebelum dilakukan penyemprotan aspal dipanaskan pada tangki Aspal Sprayer dan dicampur dengan Karosin setelah aspal mencapai suhu yang telah ditetapkan sesuai spesifikasi setelah itu aspal Lapis Resap Pengikat disemprotkan ke Lapis Pondasi Agregat     Klas A dengan ketebalan 0,8 s/d 1,2 liter / meter persegi.

Alat yang digunakan antara lain :

  • Aspal Sprayer
  • Air Compressor

 

  1. Lapis Perekat - Aspal cair.

Pekerjaan ini digunakan sebagai Lapis Perekat antara Lapis Agregat Klas A dengan konstruksi diatasnya, sebelum dilakukan penyemprotan aspal dipanaskan pada tangki Aspal Sprayer dan dicampur dengan Karosin setelah aspal mencapai suhu yang telah ditetapkan sesuai spesifikasi setelah itu aspal Lapis Resap Pengikat disemprotkan ke Lapis Pondasi Agregat Klas A dengan ketebalan 0,8 s/d 1,2 liter / meter persegi.

Alat yang digunakan antara lain :

  • Aspal Sprayer
  • Air Compressor

  1. Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi halus/kasar)

Pekerjaan ini dihampar pada permukaan Material Agregat Kelas A yang telah dilapis dengan Lapis Resap. Material Hot Mix AC-BC setelah pekerjaaan Agregat Kelas A selesai dikerjakan dan akan kami beli dari produsen terdekat dari lokasi pekerjaan.

Lebar, tebal dan panjang hamparan sesuai persyaratan pada spesifikasi. Pemadatan dilakukan dengan 2 tahap. Pemadatan pertama dilakukan untuk Break Down dengan Tandem Roller sebanyak 2 kali lintasan dan pemadatan kedua dilakukan dengan PTR pada suhu aspal tertentu dengan   ± 8 kali lintasan.

Alat yang digunakan antara lain :

  1. Aspal Finisher
  2. Tandem Roller
  3. PTR
  4. Dump Truck
  5. Water Tank


Aditif anti Pengelupasan

             Aditif kelekatan dan anti pengelupasan (anti striping agent) harus ditambahkan dalam bentuk cairan kedalam campuran agregat dengan mengunakan pompa penakar (dozing pump) pada saat proses pencampuran basah di pugmil. Kuantitas pemakaian aditif anti striping dalam rentang 0,2% - 0,3 % terhadap berat aspal. Anti striping harus digunakan untuk semua jenis aspal tetapi tidak boleh tidak digunakan pada aspal minyak yang bermuatan positif. Jenis aditif yang digunakan haruslah yang disetujui Direksi Pekerjaan. Penyediaan aditif dibayar terpisah dari pekerjaan aspal.

Bahan Pengisi (Filler) Tambahan

              Untuk Bahan pengisi (Filler) ialah bahan pengisi rongga dalam campuran (void in mix) yang berbutir halus yang lolos saringan No.30 dimana persentase berat yang lolos sarinagan No. 200 minimum 65%. Sebagai filler yang digunakan adalah semen. Fungsi filler pada perkerasan ialah untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi rongga udara dalam campuran harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan. Terlalu tinggi kandungan bahan pengisi akan menyebabkan campuran menjadi getas dan mudah retak bila terkena beban lalu lintas, namun dilain pihak bila terlalu sedikit bahan pengisi akan menghasilkan campuran yang lembek pada cuaca panas.

  1. Pekerjaan Struktur

Untuk Pekerjaan struktur ini dilaksanakan terlebih dahulu setelah diperoleh hasil Job mix dari laboratorium dan setelah pekerjaan selesai harus diuji/dievaluasi mutunya dari laboratorium.  Adapun pekerjaan beton tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Beton mutu sedang fc’20 MPa
  1. Bahan
  • Semen yang akan digunakan adalah semen portland yang memenuhi AASHTO M85 sesuai dengan yang disyaratkan.
  • Air yang digunakan bersih dan bebas dari bahan-bahan yang dapat mengganggu mutu beton, dengan terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap air yang akan digunakan.
  • Agregat yang akan digunakan untuk pencampuran beton adalah sesuai dengan ketentuan gradasi agregat yang ditentukan.
  1. Cetakan/Acuan
  • Acuan dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan. Acuan dari tanah dibentuk dari galian dibentuk dengan memangkas secara manual dengan sisi samping dan dasar rata sesuai dimensi yang diperlukan.
  • Untuk permukaan beton yang terekspos akan menggunakan kayu yang terserut atau plywood, sedangkan bagian yang tidak terekspos akan menggunakan kayu yang tidak diserut.
  • Cetakan/acuan akan dibuat sekokoh mungkin, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat pengecoran dilakukan.
  • Acuan akan dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat pembongkaran tidak menimbulkan kerusakan pada beton.
  1. Pencampuran
  • Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
  • Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi kapasitas alat pencampur.
  • Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
  • Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
  1. Pengecoran
  • Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna kelancaran pelaksanaan pengecoran.
  • Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
  • beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan tlah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
  • Sambungan konstruksi pada tembok sayap akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
  • Untuk dinding, plat dan antara telapak pondasi dan dinding akan disediakan lidah alur paling sedikit 4 cm, sedangkan untuk plat di atas permukaan sambungan konstruksi tidak melebihi 40 m2 dengan dimensi yang lebih besar.
  • Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu dengan campuran lama. Bidang-bidang beton lama yang akan disambungkan dengan beton baru akan dikasarkan terlebih dahulu, dibersihkan dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
  • Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat.
  1. Perawatan

Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan temperatur yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.

  1. Pengendalian Mutu
  • Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
  • Pengujian dilakukan pada setiap 60 m3 beton yang dicor dan dalam segala hal tidak kurang dari satu pengujianuntuk setiap mutu beton dan untuk setiap jenis komponen struktur yang kan dicor pada setiap pengecoran.
  • Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis terendah hingga garis tertinggi.
  • Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu beton yang diharapkan tercapai.
  1. Pembesian
  • Kami akan menyediakan fasilitas ditempat kerja untuk pemotongan dan pembengkokan tulangan. Pembentukan dan pembengkokan kait akan dilakukan dengan alat yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan.
  • Seluruh baja tulangan akan dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur, menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan serta kerusakan. Besi tulangan dengan diameter 2 cm lebih akan dibengkokkan dengan menggunakan mesin pembengkok.
  • Sebelum pelaksanaan, besi tulangan harus dibersihkan dari kotoran yang dapat perlekatan besi pada beton. Tulangan ditempatkan sesuai dengan gambar dan dengan kebutuhan selimut beton minimum yang disyaratkan.
  • Seluruh tulangan akan disediakan dengan bentuk dan panjang sesuai dengan yang tunjukkan dalam gambar. Batang tulangan diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran.
  • Penyambungan tulangan akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak direksi, agar tidak terjadi pada penampang beton yang sama dan diletakkan pada titik dengan tegangan tarik minimum. Pada penyambungan tumpang tindih, panjang sambungan akan dibuat minimal 40 diameter batang dan batang tersebut diberi kait pada ujungnya.
  • Simpul dari kawat pengikat akan diarahkan membelakangi permukaan betonsehingga tidak akan terekspos. Bila baja tulanga tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama, maka seluruh baja tulangan akan debersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian.
  1. Pasangan Batu

Pekerjaan pasangan batu akan ditempatkan pada sisi kiri dan kanan bagian oprit jembatan. Pasangan batu ini berguna sebagai talud untuk menahan dinding/lereng timbunan oprit jembatan.

Batu yang akan digunakan adalah batu keras bersih dan bebas kari kotoran yang dapat mengganggu pada saat pemasangan.

Pemasangan akan dilakukan secara manual yang dikerjakan oleh beberapa kelompok pekerja yang dipimpin oleh seorang tukang. Bentuk dan dimensi serta elevasi dasar dan bagian atas pasangan batu akan disesuaikan dengan gambar rencana dan bentuk oprit jembatan. Setelah pasangan batu selesai dikerjakan, pada bagian luar akan diplester seluruh permukaan pasangan.

PEKERJAAN PENUTUP.

            Administrasi /dokumentasi dan lain-lianya. Pekerjaan pengukuran kembali untuk mendapatkan gambar MC-100 (Gambar Purna Pelaksanaan), dilakukan 2 (dua) minggu menjelang berakhirnya pekerjaan atau pada saat prestasi pekerjaan mencapai 90% s/d 95% dengan tujuan gambar Pelaksanaan akan dihasilkan bersamaan dengan pekerjaan kontruksi selesai. Dalam hal photo progress, pada kondisi 0% , 50%, 100%, dan kondisis setelah pemeliharaan akan di record dan disajikan dalam album. Photo – photo juga akan ditampilkan dalam laporan bulanan sesuai dengan kondisi pada saat bulan pelaporan. Pengambilan photo diambil searah pada posisi yang sama dan tempat-tempat tertentu, sehingga Album photo dapat dijadikan sebagai rekaman kegiatan pekerjaan ini. Mengakhiri seluruh rangkaian pekerjaan demobilisasi alat dan tenaga kerja dilakukan secara bertahap. Untuk kebutuhan pemeliharaan sebagian alat dan tenaga tetap berada dilokasi sampai berakhirnya masa pemeliharaan. Dalam demobilisasi alat berat akan memperhatikan keadaan lingkungan, artinya apabila terjadi kerusakan saran dan prasarana desa akibat adanya pekerjaan ini akan diperbaiki/ dikembalikan seperti semula oleh kontraktor sehingga akan tercipta pelaksanaan pekerjaan yang ramah lingkungan.

            Demikian methode pelaksanaan ini kami buat sebagai gambaran pelaksanaan yang akan kami kerjakan dalam mengelola pekerjaan ini. gambaran yang dimaksud adalah untuk memperjelas proses pelaksanaan pekerjaan dan strategi pelaksanaan dan untuk tercapainya mutu.

   

Taempat, ..... Maret 2023

Penawaran,

PT/CV. X X X X X X X X X    

  

 

NAMA PIMPINAN

Direktur

 Bagi Pengunjung yang ingin mendapatkan Format File, bisa menghubungi saya lewat kolom komentar dengan meninggalkan alamat email yg valid, dan bisa juga melalui Pesan WhatsApp di Pojok Kiri Bawah, semoga bermanfaat untuk para pengunjung, terima kasih.

Artikel Terkait

DMCA.com Protection Status

Post a Comment

0 Comments